Berikut Parameter Pemakaian 32 Abjad Arab Dalam Al Quran

Dalam kita membaca Al Quran dan memahami makna dari tiap ayat-ayat yang dibaca, tentunya kita harus mengerti atau tahu terlebih dahulu bagaimana cara membaca yang benar dan baik, yaitu dengan mengenal huruf hijaiyah. Pada mulanya kita harus bisa mengenal dan membaca huruf hijaiyyah yang kita ketahui jumlahnya ada yang mengenal dengan 28 huruf, 30, dan 32 huruf. Membaca Al Quran sama hal kita belajar membaca huruf alphabet dan belajar membaca bahasa indonesia. Jika kita mengetahui dan dapat membaca susunan dan jenis huruf hijaiyyah dengan benar, itu merupakan modal pertama untuk kita membaca Al Quran dengan baik.

Abjad arab al quran 32 huruf


Dalam kajian Paradigma Numerik Al Quran, salah satu hal yang terpenting sebagai paremeter perhitungannya adalah Abjad Al Quran, yang akan digunakan sebagai rujukan berbagai macam variasi perhitungan. Untuk mendapatkan jumlah abjad yang digunakan, tentu perlu adanya sebuah referensi rujukannya. Salah satu diantaranya adalah : sabda Rasululullah saw : “Jibril membacakan Al Quran kepadaku dengan satu huruf kemudian aku mengulanginya. (Setelah itu) senantiasa aku meminta tambah dan iapun (Jibril) menambahkan sampai dengan tujuh huruf. (HR. Ibnu Abbas).

Mari dicermati sabda rasul tersebut, pada kenyataannya abjad yang dikenal sejak awal kerasulan, jelas-jelas lebih dari 7 (tujuh) huruf. Contohnya Alif-Lam-Mim, saja sudah (3 huruf), Yaa-Siin (2 huruf), Tha-Haa (2 huruf), Kaf-Ha-Ya-‘Ain Shad (5 huruf), dan huruf-huruf lain yang terkandung dalam 1 ayat. Ternyata jumlahnya sudah pasti lebih dari susunan dasar 7 huruf. Lantas ada apakah dibalik pesan 7 huruf yang beliau sabdakan ?.

Rasulullah saw bersabda tentunya tidak akan pernah lepas dari konteks ilmu Al Quran. Mustahil beliau bersabda atas kemauan atau asumsi pribadinya. Untuk itu, mari coba dipahami konteks bilangan tujuh tersebut dengan merujuk kepada sumbernya, yaitu Al Quran.

Semoga paparan dibawh ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelasnya, InsyaAllah. Sebagai berikut:

  • Di Al Quran terdapat 7 manzil. Mari coba kita koneksikan nilai 7 ini dengan 2 surat yang berjumlah 7 ayat, yakni Qs. 1- Al Faatihah dan Qs. 107-Al Maa’un. Ternyata tanda ruku’ (‘ain) dari ke 2 surat ini adalah : Qs. 1 terletak pada ‘ain pertama di juz 1 dan Qs. 107 tepat berada pada ‘ain ke 32 di juz 30 . Terlihat jelas di sini konektifitas antara sistem nilai 7 dan 32.
  • Selanjutnya, bila ditambahkan Qs. 107, dengan jumlah ayatnya = 107 + 7 = 114. Surat ke 114 adalah An Naas. Lalu nomor ‘ain pada Qs. 107 (‘ain ke 32) ditambahkan juga dengan jumlah ayatnya = 32 + 7 = 39. Ternyata pada Qs. 114-An Naas tepat berada pada  ‘ain ke 39 di juz 30.
  • Perhatikan lanjutan surat-surat setelah Qs. 107 menuju Qs. 114, terdapat 7 surat yaitu : 108-Al Kautsar : 3 ayat, 109-Al Kafirun : 6 ayat, 110-An Nashr : 3 ayat, 111-Al Lahab : 5 ayat, 112-Al Ikhlaash : 4 ayat, 113-Al Falaq : 5 ayat dan 114-An Naas : 6 ayat.
  • Dari ke 7 surat tersebut, bila dijumlahkan ayatnya : 3 + 6 + 3 + 5 + 4 + 5 + 6 = 32 Ayat. Kembali terlihat sebuah konekifitas antara sistem nilai 7 dan 32.
  • Nilai tujuh bila dikaitkan dengan ritual shalat, berhubungan dengan 7 tumpuan titik sujud : Kepala (1), telapak tangan kanan dan kiri (2), lutut kanan dan kiri (2) dan telapak kaki kanan dan kiri (2). Dimanakah ke 7 titik tersebut bertumpu ? tentunya di atas sajdah. Di Al Quran ada surat yang bejudul As Sajdah, yaitu surat ke 32.
  • Al Quran, terdiri dari 30 juz dan 114 surat, bila dikembalikan kepada sistematika nomor surat Al Quran, mulai dari dari Qs.1 (7 ayat) maka surat pertama yang memiliki jumlah 30 ayat (sama dengan jumlah juz Al Quran) adalah surat ke 32 : As Sajdah.
Pemaparan diatas semoga dapat menjadi penjelasan bahwa landasan dari parameter abjad Al Quran yang dijadikan rujukan perhitungan metode numerik Al Quran adalah sebanyak 32 abjad, seperti terlihat pada gambar di atas :

Berdasarkan parameter di atas, mari kita semua buktikan keterkaitan abjad-abjadnya dalam konteks konektifitas sistem nilai 7 dan 32. yaitu :

Titik tumpuan Sujud adalah 7 titik, sedangkan lafadz sujud adalah :

ﺴﺠﺩ

Nilai dari lafadz sujud adalah : Sin = 12, Jim = 5, Dal = 8, dan jumlah seluruhnya adalah 12 + 5 + 8 = 25. Bila ditambahkan dengan nilai 7 tumpuan titik sujud : 25 + 7 = 32.

Selanjutnya, mari coba diuraikan lafadz nilai tujuh dalam bahasa Arab, yaitu Sab’a :

ﺴﺑﻊ

Nilai dari lafadz Sab’a adalah : Sin = 12, Ba = 2, ‘Ain = 18, dan jumlah seluruhnya adalah : 12 + 2 + 18 = 32.

Dari munzil 1 sampai munzil 7, ada 2 surat yang berjumlah 7 ayat, yaitu Qs. 1 dan Qs. 107. Bila dijumlahkan nomor surat dan jumlah ayat dari ke 2 surat ini adalah : 1 + 7 + 107 +7 = 122. Ada sebuah surat di Al Quran yang bila nomor surat dan jumlah ayatnya dijumlahkan menghasilkan nilai 122, yaitu Qs. 80-‘Abasa, 42 ayat, atau 80 + 42 = 122. Apakah keterkaitannya dengan sistem nilai 7 dan 32 ?

Judul surat ‘Abasa, ternyata mempunyai kesamaan struktur huruf dengan nilai 7 dalam bahasa Arab (Sab’a). Atau dengan kata lain, bila disusun dari arah belakang, judul surat ‘Abasa (‘Ain – Ba – Sin) akan menjadi Sin – Ba – ‘Ain atau  Sab’a (tujuh (7) dalam bahasa Arab. Sudah dijabarkan di atas, nilai dari ke 3 huruf ini adalah 12 + 2 + 18 = 32. Sudah jelas bukan tentang konektifitasnya dengan sistem nilai 7 dan 32 ?

Mari dieksplor lebih lanjut nilai 32. Bila dijumlahkan 2 variabelnya (3 dan 2) = 5. Sedangkan bila dikalikan : 3 x 2 = 6. Nilai 5 dan 6 di sini jelas berhubungan pula dengan konsep Rukun Iman (6) dan Rukun Islam (5).

Memang demikianlah adalahnya, dengan segala macam kombinasi variatif metode numerik Al Quran 32 abjad ini, adalah dalam rangka menguak tabir ilmu dan mukjizat Al Quran, dimana seluruh pendekatan tersebut akan bermuara pada satu tujuan, yaitu sujud, patuh dan tunduk kepada seluruh konsep keimanan dan keislaman dalam upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah swt. Semoga dapat bermanfat dan kit semu lebih mencintai al Qur'an.

sumber: belajarnumerikalquran